Bulu Perindu Sukma
https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A
Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://3.bp.blogspot.com/-xmTT4hSP4Y0/U3cXlQ58WEI/AAAAAAAAAGE/YVDQ8thOGbo/s1600/10342009_474747462656295_8105383633532268584_n.png
Minyak Bulu Perindu Asli Kalimantan
http://4.bp.blogspot.com/-J1hn8QOuSj4/VRnpPFSQEtI/AAAAAAAACK4/PEWyiMTo1No/s1600/asal%2Busul%2Bbulu%2Bperindu.JPG
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma

mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
minyak bulu perindu mahar 650.000 sudah ongkos kirim
kekuatan minyak bulu perindu ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.


"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"

"Bagi Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
Gak banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Mas Maulana atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh perindunya mantabs banget deh pokoknya.

Mondanamondan***@gmail.com
Muhammad Akbar
Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung

Awalnya percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Mas Maulana memang bisa diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Mas Maulana S.

Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id
SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo


Ragu pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah kenapa dengan Bapak Mas Maulana Mas Maulana ini saya merasakan ada yang berbeda, akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari bapak Mas Maulana dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha saya lancar jaya..

Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com
Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar


Mohon maaf kepada Bapak Mas Maulana, awalnya saya sempat meremehkan Buluh Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak Mas Maulana memang manjur. Terimakasih
Titik _ titikban***@plasa.com
Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur

Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Mas Maulana. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.
Binsamdonysemestar***@plasa.com
Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar

Mas Mas Maulana, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.
Roihanabadipuls***@ymail.com
Tuban, Jawa Timur

Bener-bener beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Mas Maulana. Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.
dewi _ mutia***@yahoo.com
Playen, Gunungkidul

Asalkan sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya. Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik . Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Mas Maulana yang terkenal dengan Buluh Perindunya.
Sanudin _ sanu***@yahoo.com
Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah

Jadi gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi alhamdulillah . Terima kasih Pak Mas Maulana udah bantuin. dan saya semakin rajin berinfak atas saran pak Mas Maulana
imronmuslimin***@gmail.com
Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban

Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Mas Maulana nya..
MrMmultisejaht***@rocketmail.com
Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.

setelah transfer harap konfirmasi ke SMS/WA 082164632944 ( Mas Maulana ) sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu. bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
SEBAGIAN KECIL TESTIMONI DARI BBM DAN MASIH BANYAK LAGI

Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia

http://1.bp.blogspot.com/-lGMdArxWZDQ/VSTpL-hDP5I/AAAAAAAAAI8/sViixdZ-SrM/s1600/ilmu%2Bpelet%2Bbulu%2Bperindu%2Bampuh.JPG

KISAH MISTIK ''Pelet Memuja Bulan''

Bookmark and Share
Dulu, apa yang disebut
sebagai Pelet Memuja
Bulan memang cukup
dikenal di daerah
Kabupaten Asahan,
Sumatera Utara.
Kabarnya, ilmu
pengasihan yang juga
disebut Pelet Lambai
Rembulan ini berasal dari
Tanah Semenanjung
yang sebelum perang
dunia kedua mulai
tersebar ke Sumatera.
Namun ilmu ini konon
lebih dominan dipelajari
dan diamalkan oleh suku
Melayu diwilayah
Asahan.
Pelet Memuja Bulan
merupakan ilmu sihir
pengasih yang sangat
ampuh dan canggih.
Biasanya, mereka yang
menjadi korban pelet ini
adalah kaum wanita
yang masih belia. Begitu
terpasung energinya, si
korban tak akan
mampu berkutik lagi.
Bahkan, si korban
mungkin akan
meregang nyawa dan
mati jika dia tidak
menikah dengan pria
yang memeletnya.
Sebaliknya, si pelaku
pelet, konon wajib pula
untuk segera
mengawini korban
secara resmi meskipun
dalam waktu minimal
sehari. Kalau tidak
dinikahi, maka energi
pelet tidak hanya akan
merenggut jiwa
korbannya, namun juga
akan berbalik kepada si
pemelet. Akibatnya, ajal
akan menjemputnya
pula.
Menurut keterangan
dari sumber yang
pernah mengenal jenis
pelet ini, disebutkan
bahwa sebagai syarat
utama agar Pelet
Memuja Bulan dapat
menghasilkan kerja
yang optimal dan
signifikan, maka saat
melakukan ritual si
pelaku harus
menghadap tepat ke
arah bulan purnama.
Lebih utama lagi jika si
pelaku melakukan
ritualnya di dalam
rumah yang menghadap
bulan purnama.
Zaman dulu, bangunan
rumah-rumah penduduk
di Sumatera umumnya
terdiri dari rumah
panggung. Karena itu
bila akan memasukinya
harus melalui anak
tangga menuju pintu
depan. Nah, seseorang
yang akan melakukan
ritual pelet ini,
menjelang tengah
malam, harus sudah
dengan posisi kaki kiri
berpijak pada anak
tangga dan kaki kanan
berpijak di tanah.
Setelah itu, ritual dimulai
dengan melambaikan
selembar saputangan
polos tanpa warna ke
arah bulan purnama di
angkasa. Si pelaku ritual
kemudian membaca
mantera khusus, yang
intinya deretan kalimat
memuja rembulan,
seraya menyebut-
nyebut perlahan nama
orang yang akan dituju
secara berulang-ulang.
Prosesi ini harus
dilaksanakan selama
tiga malam berturut-
turut.
Di kalangan orang-orang
tua tempo dulu,
masyarakat setempat
di daerah pedesaan
Sumatera sering
menggunakan Pelet
Memuja Bulan untuk hal-
hal yang positif dan
demi kebaikan. Salah
satunya adalah untuk
merekatkan tali kasih
sayang muda-mudi
yang saling mencintai,
hingga mereka
bersanding di pelaminan.
Namun, yang paling
sering terjadi, ilmu pelet
ini disalahgunakan oleh
mereka yang tidak
bertanggungjawab.
Antara lain karena
cintanya ditolak,
kemudian menyulut
dendam berkarat dan
sakit hati yang tidak
kunjung sembuh. Dari
kejadian semacam
itulah akhirnya kisah
korban Pelet Memuja
Bulan ini sering muncul
ke permukaan, antara
lain sebagaimana yang
dituturkan oleh sumber
Misteri berikut ini.
Meskipun tidak sempat
merenggut nyawanya,
namun sang sumber
mengaku telah
mengalami penderitaan
lahir dan batin. Hal ini
terus berlangsung
selama energi pelet
tersebut memasung
sukmanya.
Seperti apakah
kisahnya? Berikut,
rekaman kesaksian
yang dituturkan sang
sumber. Selamat
mengikuti ….
Kejadian ini, sungguh
sebuah pengalaman
yang sangat
mengerikan dan
menyeramkan bagiku
sebaagi seorang gadis
yang tengah berangkat
remaja. Demikian Siti
Nurani (bukan nama
sebenarnya),
mengawali
penuturannya ketika itu.
Namun, kejadian yang
kualami ini semakin
menyadarkan diriku,
bahwa dalam
menempuh kehidupan
didunia fana, kita
memang harus
senantiasa menghargai
perasaan orang lain.
Waktu itu, aku masih
duduk dibangku SMU
kelas tiga, dikota
kelahiranku, Kisaran
sekitar tahun 1999.
Kejadiannya hampir
sembilan tahun yang
lalu. Di ibu kota
kabupaten Asahan
tersebut, konon
seorang pemuda pernah
naksir berat pada diriku.
Sebut saja namanya
Daud, dia adik kelasku.
Namun, usia kami
berdua mungkin tidak
jauh berbeda. Sehingga
dia merasa wajar saja
kalau merasa jatuh hati
padaku, dan tidak
pernah merasa rendah
diri meskipun tingkat
pendidikan di sekolah dia
setingkat dibawahku.
Daud tak pernah
mundur ingin terus
menjadikan diriku
pacarnya. Berbagai cara
dilakukan agar yang
diinginkannya tercapai.
Dan aku sebagai
seniornya tidak pernah
dipandangnya sebagai
seorang yang dituakan.
Dengan berbagai taktik,
dia terus saja coba
mencuri hatiku. Namun
aku tetap cuek. Soalnya,
saat itu aku lebih serius
memusatkan pikiran
dan kegiatanku pada
pelajaran sekolah,
mengingat ujian
penghabisan sudah
berada dihadapan mata.
Lagi pula, tak sesuilpun
diruang kalbuku cinta
bersemi untuk pemuda
yang kuanggap masih
ingusan tesebut.
Pada suatu malma, aku
tengah merayakan hari
ulang tahunku ketika
Daud nongol tanpa
diundang. Teman-
teman sekelas yang
hadir saling pandang
satu sama lani, agak
heran. Mereka semua
tahu, bahwa yang
kuundang hanya
terbatas anak-anak
kelas tiga saja.
Kehadiran Daud dengan
gaya dan
penampilannya yang
agak angkuh dan
memuakkan, ingin
rasanya aku
mengusirnya. Namun
aku merasa kurang etis
untuk melakukannya
dan sebagai seorang
tamu dirumah orang
tuaku, aku tetap
melayaninya dengan
baik meskipun dalam
hati terus merepet-
repet dan mengomel.
Dihadapan teman-
teman kelas tiga, Daud
menyerahkan
bungkusan kado
ketanganku, sambil
mengucapkan selamat
ulang tahun. Tapi,
alangkah kagetnya
diriku ketika dia
mengambil kesempatan
mencium kedua pipiku
saat itu.
Wajahku terasa panas.
Sakitnya nggak
seberapa, malunya ini!
Suasana pesta berubah
menjadi kacau ketika
aku menampar mulut
dan pipi pemuda yang
kuanggap sudah
berbuat kurang ajar
tersebut.
Dia sempat terhuyung-
huyung sejenak seraya
mengelus-elus bekas
tamparanku dengan
mata agak melotot.
Mungkin dia tidak
menduga aku nekad
berbuat sekasar itu ke
dirinya. Diwajahnya
seperti tersimpan
dendam yang sulit
terlukiskan ketika dia
ngeluyur keluar tanpa
pamit.
Begitu Daud berlalu,
seorang teman
membisikan sesuatu
dekat telingaku, “Hati-
hati loh…dia itu anak
dukun Nur…”
Aku hanya tersenyum
sinis menyimak bisikan
tersebut sambil
menanggapi bahwa aku
hanya takut pada
Tuhan, dan tidak takut
pada dukun. Setelah
kejadian yang
mengehebohkan malam
itu, Daud tidak pernah
lagi masuk ke sekolah.
Mungkin masih malu
menampakkan diri.
Disisi lagi, aku mulai
menduga-duga pemuda
itu telah kapok dan
sadar, bahwa cintanya
memang telah bertepuk
sebelah tangan. Hampir
dua minggu lamanya
aku tidak melihat Daud
mengikuti pelajaran
dikelasnya, dia seperti
lenyap ditelan perut
bumi.
Menjelang minggu
ketiga, setelah
menghilangnya pemuda
itu. Entah kenapa aku,
tiba-tiba mulai khawatir
atas keselamatannya.
Macam-macam praduga
muncul dibenakku. Yang
paling menakutkan,
entah dia nekad bunuh
diri dirundung patah hati
yang cukup parah.
Sehingga untuk
memastikannya, aku
sengaja menanyakan
tentang Daud pada
Kepala Sekolah.
Jawabannya tidak
memuaskanku, bahwa
pemuda itu absent
tidak ada surat
pemberitahuan sama
sekali. Hanya Kepala
Sekolah menduga,
siswa keals dua itu
mungkin sakit karena
ada teman sekelasnya
melihat wajahnya
bengkak dan membiru
ketika datang ke rumah
orang tua Daud
beberapa hari yang lalu.
“Mungkinkah itu akibat
perbuatanku
menamparkanya
setelah mencium
pipiku ?” Gumamku
dalam hati itu pada saat
aku berada dalam
kamar menjelang tidur.
Malam-malam
berikutnya, aku selalu
mengingatnya, bahkan
terkesan merindukanya.
Tentu saja aku
berupaya membunuh
atau mengusir perasaan
yang kuanggap
menyeleneh tersebut.
Mustahil, rasa benci itu
tiba-tiba mendadak
berubah menjadi rindu.
Bagiku itu hanya
ungkapan dari sebuah
syair sebuah lagu yang
sangat mustahil terjadi
pada diriku. Aku masih
bingung, ketika pada
suatu malam, kebetulan
malma Jum ’at.
Menjelang tengah
malam, tiba-tiba aku
tersentak bangun dari
tidur.
Sepetinya ranjang
tempat aku berbaring
bergerak dan
bergoyang-goyang,
sehingga menduga ada
gempa. Aku segera
bangkit dari
pembaringan. Pada saat
yang sama, aku seperti
menyaksikan
penampakkan wujud
seorang pria tua
berjubah hitam pekat
berusaha mengangkat
ranjang dimana aku
tidur.
Selama beberapa detik
diriku banggaikan
terayun-ayun kian
kemari tanpa sebab
yang jelas. Dan akhirnya
suasana kembali normal
bersamaan
menghilangnya si kakek
dalam pandangan mata.
Paginya, aku merasa
yakin, malam tadi aku
tidak bermimpi. Namun
merupakan kejadian
nyata meskipun
diwarnai fenomena gaib.
Kejadian yang
bermuatan mistis
malam itu, ternyata
merupakan sebuah
awal dari pengalaman
aneh dan seram lainnya
pada malam-malam
selanjutnya.
Semuanya terjadi
seolah-olah diriku dalam
keadaan setengah
sadar. Misalnya, malam
itu, ketika akan
berangkat tidur,
seseorang lelaki yang
tidak kukenal masuk ke
kamarku. Lalu memaksa
serta mengiringku ke
suatu tempat yang
tidak nyaman mirip
ruangan sel penjara
yang kumuh dan sangat
jorok.
Dalam ingatanku, lelaki
yang membawaku
kesana, kemudian
mengikat kedua
lenganku dengan rantai
besi yang kokoh pada
tiang tembok di kanan
dan kiri dalam posisi
tegak berdiri.
Semula aku tidak
merasakan suatu apa,
namun lama-kelamaan
kedua tangan yang
terentang dan terikat
tersebut terasa
mengelupas dan
sakitnya bukan
kepalang. Aku hanya
mampu merintih-rintih,
karena suaraku tidak
keluar pada saat minta
tolong.
Aku masih berupaya
merontah-ronta ketika
muncul wujud seorang
anak muda yang datang
dari sebuah lorong yang
kelam. Semakin lama
wujudnya semakin
jelas, dan aku dapat
memastikan anak muda
tersebut sangat
kukenal. Dia tidak lain
adalah Daud. Dan aku
sangat bersyukur atas
kehadirannya saat itu.
Di satu-satunya
harapanku agar bisa
terbebas dari siksaan
ini.
Sepertinya aku telah
jatuh cinta kepadanya
jauh sebelumnya.
“ Daud…kekasihku…
jangan biarkan diriku
terus menderita seperti
in. Tolong bebaskan
kekasihmu …. Ini aku,
Daud. Cintaku!” Ujarku
sambil meratap-ratap.
“Ha…ha..ha..ha..ha..!”
Pemuda ini tertawa
mengakak.
“Siapa bilang kau
kekaksihku, hah? Hei,
gadis yang tidak tahu
diri. Sebaiknya kau
berkaca berkali-kali!
Pandang wajah dan
tampangmu yang jelek
dan buruk itu! Aku
yakin, tidak seorangpun
laki-laki yang berselera
melihatmu, gadis jelek !”
Susulnya kemudian
mengucapkan sumpah
serapah sambil
meludahi wajahku.
“Daud, masak kau
lupa….sayang… Ini aku.,
yang pernah
mencintaimu setengah
mati !” Kataku kemdian
masih meratapi untuk
dikasihani.
Entah kenapa saat itu,
aku benar-benar
merasa pemuda ini
merupakan pacar yang
sangat kucintai. Aku
masih mengharapkan
bantuannya ketika Daud
datang melangkah
menghampiriku.
Namun kulihat
wajahnya berubah
dratis semakin sangat
penuh dendam
kusumat. Pandangan
matanya yang
menyorot tajam,
bagaikan ingin
menerkam dan
melumat batang
tubuhku. Kedua
tangannya kemudian
menjulur dan terentang
kedepan. Semula
kuduga dia akan
melepaskan rantai besi
yang mengikat kedua
tanganku, tapi
dugaanku meleset.
Kedua tangan itu
ternyata melakukan
remasan-remasan
didadaku. Birahiku
terpancing, lalu
membiarkan saja Daud
berbuat sekehendak
hatinya terhadap organ
tubuhku yang sensitive.
Semua diobok-obok
dengan cara yang
sangat kasar, sebelum
sarana kejantannya
menghujam memasuki
wilayah kewanitaanku
yang paling pribadi.
Aku terhenyak setelah
mengalami orgasme
berulang-ulang. Aku
masih membayangkan
kenikmatan senggama
barusan ketika Daud
melepaskan rantai yang
mengikat kedua
tangaku. Kemudian
memboyong tubuhku
keluar dari tempat
kumuh tersebut, pulang
ke rumah orang tuaku.
Paginya, ibu menemuiku
dalam wc dibelakang
rumah dalam keadaan
setengah telanjang.
Orang tuaku kemudian
curiga, bahwa aku telah
diperkosa disitu begitu
mereka menyaksikan
disekitar kemaluanku
meleleh cairan yang
sangat mirip dengan
sperma lelaki.
Ketika ditanya, siapa
yang melakukannya,
aku bingung untuk
menjawabnya. Ingin
menceritakan apa yang
sesungguhnya terjadi.
Aku menjadi serba
salah untuk bicara dan
mengatakannya. Kalau
aku cerita, mungkin
tidak ada yang percaya.
Meskipun agak rumit
dan cukup
membingungkan, untuk
sementara orang tuaku
menganggap diriku
mengalami mimpi
berjalan dan melakukan
onani didalam kakus.
Sejak kejadian itu,
anehnya aku selalu
mendambakan
kehadiran Daud setiap
saat. Apalagi pada
malam tiba, aku selalu
merapikan
penampilanku layaknya
menunggu kehadiran
seorang pangeran
dihatiku.
Pada malam-malam
tertentu, Daud memang
sering muncul dalam
kamarku. Menggumuliku
dan kehadirannya
terkesan misteri. Tidak
seorangpun yang tahu
pada saat kami
bersenggama dalam
kamar tidur pribadiku.
Peristiwa itu
berlangsung hingga tiga
bulan lamanya. Dan
Daud sudah mulai ke
sekolah lagi. Namun aku
heran, dia selalu cuek
saja ketika sewaktu-
waktu bertemu
dengaku. Wajanya
masih menyimpan rasa
benci yang amat
sangat, dan selalu
menghindar dari diriku.
Aku jadi penasaran
karena malam-malam
tertentu dia selalu hadir
dikamar kamar dan
menggauliku. Ingin aku
menanyakannya
langsung, namun tidak
punya kesempatan
yang baik. Aku masih
kebingungan ketika
menjelang bulan
keempat, tiba-tiba
perutku terasa
membuncit layaknya
perempuan hamil.
Dugaanku langsung
tertuju, ini akibat
perbuatan Daud dalam
malam-malam yang
penuh misteri beberapa
bulan terakhir. Uniknya,
setiap bulan aku tetap
menstruasi. Sehingga
ibu menganggap
perubahan perutku
merupakan penyakit,
dan langsung
membawaku ke dokter.
Dokter kandungan yang
kami datangi juga
kebingungan, setelah
memeriksa kondisi
tubuhku. Setelah
melakukan diagnosa
dan tes urine, dokter
wanita tersebut
menyimpulkan bahwa
aku memang tidak
hamil.
“Tapi, sebaiknya segera
saja dioperasi. Mungkin
ada tumor didalam
rahim pasien ini !”
Sarannya kemudian
memberi solusi.
Hari itu aku dan kedua
orang tuaku sudah
bersiap-siap berangkat
ke Medan. Ketika aku
mulai mampu bercerita
tentang pengalaman
gaib yang pernah terjadi
pada diriku. Bahwa
secara ringkas,
kuceritakan tentang
kehadiran seorang anak
muda yang telah
menggauliku secara
rahasia dalam kamar
tidurku.
Dan agar tidak muncul
fitnah dikemudian hari,
aku tidak menyebut
sebuah nama. Rencana
ke Medan untuk
menjalani operasi
diseuah rumah sakit,
terus dibatalkan. Karena
orang tuaku lebih
condong menanyakan
kasus kehamilanku
kepada orang pintar.
“Untung kalian segera
menemukiku, kalau
tidak ini bisa gawat!”
Kata si orang pintar
yang akrab dipanggil
Kyai Dullah tersebut.
Untuk sementara,
beliau belum
mengatakan apa
penyebab kehamilanku.
Namun segera
mempersiapkan
rencana ritual
penyembuhanku.
Didalam kamar
tertutup, aku
ditelanjanginya. Lalu
membungkus tubuhku
dengan kain kafan.
Kemudian layaknya
sesosok mayat,
tubuhku dibaringkan
diatas balai-balai khusus
terbuat dari potongan
bambu kuning. Aku
masih bertanya-tanya,
apa yang akan dilakukan
orang pintar ini
selanjutnya. Tiba-tiba
aku merasa mengantuk
lalu tertidur pulas.
Begitu terbangun,
sekujur tubuhku terasa
lemas sekali dan
dibagian organ intimku
terasa pedih dan ngilu.
Namun, pada saat
bersamaan perutku
yang tadinya
membuncit telah
kempis seperti semula.
“Apa yang telah terjadi
denganku, bu?”
Tanyaku pada
perempuan tua itu
tetap setia
menemaniku ketika
dioperasi oleh sang
orang pintar dikamar
tertutp waktu itu.
“Sebaiknya kamu
istirahat saja dulu.
Jangan banyak berpikir!”
Seminggu kemudian,
ketika dilihatnya aku
telah sehat seutuhnya,
ibu cerita apa yang telah
kualami. Menurutnya,
saat itu aku dalam
keadaan terhipnotis
ketika oarng pintar
mengurut-urut perutku.
Lima belas menit
kemudian dari dalam
perutku keluar bangkai-
bangkai kodok besar
dan kecil yang berbaur
dengan gumpalan darah
beku sebesar kepalan
tinju orang dewasa.
Jadi yang membuat
perutku seperti
perempuan hamil
tersebut, adalah
bangkai kodok dan
gumpanan darah beku
itu. Menurut Kyai Dullah,
ada lelaki yang
melakukan ritual pelet
memuja blan pada saat
bulan purnama. Dan
ritual tersebut sengaja
ditujukan kepadaku.
Tapi sang orang pintar
tidak menyebut
pelakunya, karena aku
sudah dapat menebak
siapa orangnya. Lagi
pula, tidak lama si
pelaku akan meminang
dan ingin menikah
secara resmi denganku.
Jika aku menolaknya, si
pelaku akan mati
mendadak.
Apa yang dikatakan
Kyai Dullah menjadi
kenyataan. Beberapaa
hari kemudian, Daud
mengutus keluarganya
untuk meminangku.
Jangankan menikah,
pacaran saja aku tidak
mau. Teganya,
pinangannya kutolak
dengan alasan masih
ingin sekolah. Apalagi
aku memang sudah
terlanjur dipeletnya dan
cukup menderita
dibuatnya.
Persis seperti yang
diramalkan sang orang
pintra, jika aku menolak
pinangannya itu, dia
akan mati mendadak.
Kabar kematian Daud
kudengar dari gurunya.
Meskipun aku pernah
dianiayanya, aku dengan
kebesaran jiwa sengaja
datang ke rumah duka
untuk memaafkannya.
Semoga arwahnya
tenang di alam barzah.
Kini aku telah
menyandang gelar
sarjan hukum dan telah
bekerja di sebuah
perusahaan swasta di
kota Medan. Namun
belum berkeluarga.
Pengalaman mistis yang
pernah kuderita
sembilan tahun yang
lalu, ketika masih
duduk dibangku SMU,
membuat aku selalu
trauma manakala
didekati pria.
Ini merupakan dampak
kejiwaan dan mental
yang sering menghantui
sebagai korban pelet
memuja bulan bagi
diriku. Kini apalagi saat
memandang bulan
purnama. Konon, ada
yang percaya bahwa
bulan dihuni oleh
komunitas jin yang
menguasai ilmu cinta
birahi. Itu makanya,
muda-mudi sejak dahulu
sering memadu kasih
dikala bulan purnama.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar